MODUL :1
Kegiatan Belajar : 1 Pengertian dan Konsep Sosiologi
A.
Pengertian
Sosiologi
1.
Sejarah
lahirnya Sosiologi
Pada awalnya orang
meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalah-masalah yang khusus seperti :
perang, kejahatan, konflik kekuasaan,dll. Dari perhatian yang khusus tadi
kemudian orang ( para ahli ) meningkatkan perhatianya pada filsafat
kemasyarakatan sebagai wahana untuk mengurai harapan tentang susunan dan
kehidupan masyarakat yang ideal.
Mengkaji kondisi
ideal kehidupan masyarakat pada saat itu merupakan sesuatu yang utopis artinya
orang harus mengakui bahwa nilai dan norma yang ideal tidak selalu sesuai
dengan kenyataan. Melihat hal yang demikian maka para ahli mencari faktor
penyebabnya dengan cara mempelajari kenyataan yang ada dalam masyarakat
sehingga terciptalah berbagai macam teori tentang masyarakat.
Pada jaman dahulu
pengetahuan menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari semua
ilmu pengetahuan tetapi lama kelamaan karena perkembangan peradaban manusia
maka ilmu pengetahuan saling memisahkan diri dari filsafat contoh filsafat
kemasyarakatan menjadi sosiologi.
Istilah sosiologi
muncul pertama kali tahun 1839 pada sebuah paragraf pelajaran ke 47 “Cours de
philosphie positive” karya Auguste Comte. Sosiologi berasal dari kata socius
artinya kawan dan logos artinya ilmu. Comte berkeinginan membuat ilmu yang
sejati dan berusaha untuk menemukan hukum serta bertumpu pada data yang valid
yan dilandaskan pada perwujudan yang eksak. Apa yang dilakukan Comte menadi
prinsip awal dari filsafat positif atau positivisme.
2.
Pengertian
Sosiologi
a. Pitirim A Sorokin:
1)
Hubungan
dan pengaruh timbal balik antar aneka macam gejala sosial
2)
Hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial
3)
Ciri
– ciri umum dari semua jenis gejala sosial
b. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi:
Sosiologi ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses
sosial termasuk perubahan sosial.
3.
Hakekat
Sosiologi
a.
Sosiologi
sebagai ilmu sosial bukan ilmu alam
b.
Sosiologi
ilmu kategoris bukan normatif
c.
Sosiologi
pengetahuan yang empiris dan rasional
d.
Sosiologi
ilmu pengetahuan yang abstrak bukan konkrit
4.
Obyek
Sosiologi
Obyek
sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan
proses yang timbul dari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
Unsur – unsur
masyarakat :
a.
Manusia
yang hidup bersama
b.
Berintaraksi
( bercampur ) dalam waktu yang lama
c.
Ada
kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan
d.
Merupakan
satu sistem hidup bersama
B Perkembangan Sosiologi
Para tokoh
Sosiologi generasi pertama mengemukakan gagasanya tentang pokok perhatian
sosiologi :
1) Auguste Comte :
a)
Memfokuskan
pada perkembangan konsepsi (the progress of human conceptions).
b)
Memfokuskan
perhatian pada filiation of ideas.
c)
Menafsirkan
the genesis of the phenomena of nature dan bersifat subyektif.
2) Herbert Spencer :
a)
Memfokuskan
pada perkembengan dunia luar.
b)
Memfokuskan
perhatian pada filiation of things.
c)
Menafsirkan
the genesis of phenomena wich constitute nature dan bersifat obyektif.
3) Emile Durkheim :
a)
Gejala
sosial bersifat riil, mempengaruhi kesadaran individu dan perilakunya yang
berbeda dari karakteristik psikologis dan biologis.
b)
Fakta
sosial bersifat :
1)
Eksternal
terhadap individu atau merupakan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang
memperlihatkan sesuatu yang berada diluar kesadaran individu.
2)
Memiliki
kekuatan memaksa individu.
3)
Fakta
bersifat umum, merata, milik kolektif dan bukan sekedar hasil penjumlahan
beberapa fakta individu.
c)
Durkheim
penganut paham realisme.
d)
Memusatkan
perhatian pada tingkat struktur sosial.
4)
Max
Weber :
a)
Menekankan
pada verstehen (pemahaman subyektif) sebagai metode untuk mendapatkan pemahaman
yang valid mengenai arti subyektif tindakan sosial.
b)
Memperhatikan
elemen perilaku subyektif sangat penting untuk menghindari bias interpretasi
kalau seseorang hanya memperhatikan penilaian sendiri pada perilaku orang lain.
c)
Gambaran
mengenai kenyataan sosial lebih menekankan pada individu tetapi analisis
substantifnya berhubungan dengan tingkat struktur sosial dan budaya.
d)
Weber
berpaham nominalisme artinya hanya individu yang bersifat riil sedang
masyarakat hanya suatu kumpulan individu dan tingkah lakunya.
5)
Karl
Marx :
a)
Aspek
ekonomi menjadi dasar gerak kehidupan sosial. Elemen masyarakat lainya hidup
dan berkembang berdasarkan institusi ekonomi.
b)
Ekonomi
adalah infrastruktur (kerangka dasar) dan suprastruktur yang dibangun diatasnya
harus menyesuaikan diri.
c)
Menekankan
saling ketergantungan antara struktur sosial dan lingkungan material (filsafat
historis materialism).
d)
Masyarakat
terdiri dari dua kelas utama yaitu klas bojuis dan proletar.
e)
Hidup
pada hakekatnya di isi konflik antara borjuis dan proletar.
f)
Penindasan
dan dominasi klas borjuis hanya dapat dirubah melalui jalan revolusi.
g)
Agama
dianggap “the opium of the people” karena praktek agama hanya membenarkan
penindasan oleh klas borjuis terhadap proletar.
6)
Georg
Simmel :
a)
Menekankan
pada kenyataan sosial yang bersifat antar pribadi (interpersonal).
b)
Masyarakat
tidak independen atau terlepas dari individu-indivdu yang membentuknya.
c)
Eksistensi
individu dalam masyarakat sangat penting dan masyarakat akan hilang apabila
tanpa interaksi timbal balik yang berulang-ulang sifatnya.
d)
Simmel
melihat interaksi sosial pada level analisis mikro tetapi memperhatikan
hubungan individu dengan masyarakat secara keseluruhan.
B.
Konseptualisasi
Sosiologi.
Sosiologi dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang menganalisis secara sistematis tentang struktur
perilaku sosial. Ada empat elemen penting yang membentuk definisi sosiologi:
1) Perilaku yang dikaji adalah karakter sosial bukan
personal.
2) Perilaku sosial yang dipelajari sosiologi berstruktur
artinya memiliki pola dan regulasi tertentu.
3) Penjelasan sosiologis bersifat analisis artinya dalam
menjelaskan perilaku sosial tersebut berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan.
4) Penjelasan sosiologis bersifat sistematis artinya dalam
memahami perilaku sosial berdasarkan aturan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam melihat
fenomena sosial, sosiologi tidak sekedar memberitahu apa yang terjadi tetapi
menerangkan, menafsirkan dan menyandra apa yang ada dibalik fenomena tersebut
berdasarkan teori atau melalui penelitian.
Ssosiologi
merupakan disiplin akademik yang memiliki dasar teori (the body of theory) yang
kuat dan metodologi yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar