Jumat, 12 Oktober 2012

SOSIOLOGI ALIH TEKNOLOGI



MODUL :1

Kegiatan Belajar : 1   Pengertian dan Konsep Sosiologi

A.    Pengertian Sosiologi

1.      Sejarah lahirnya Sosiologi

Pada awalnya orang meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalah-masalah yang khusus seperti : perang, kejahatan, konflik kekuasaan,dll. Dari perhatian yang khusus tadi kemudian orang ( para ahli ) meningkatkan perhatianya pada filsafat kemasyarakatan sebagai wahana untuk mengurai harapan tentang susunan dan kehidupan masyarakat yang ideal.
Mengkaji kondisi ideal kehidupan masyarakat pada saat itu merupakan sesuatu yang utopis artinya orang harus mengakui bahwa nilai dan norma yang ideal tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Melihat hal yang demikian maka para ahli mencari faktor penyebabnya dengan cara mempelajari kenyataan yang ada dalam masyarakat sehingga terciptalah berbagai macam teori tentang masyarakat.
Pada jaman dahulu pengetahuan menjadi bagian dari filsafat yang dianggap sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan tetapi lama kelamaan karena perkembangan peradaban manusia maka ilmu pengetahuan saling memisahkan diri dari filsafat contoh filsafat kemasyarakatan menjadi sosiologi.
Istilah sosiologi muncul pertama kali tahun 1839 pada sebuah paragraf pelajaran ke 47 “Cours de philosphie positive” karya Auguste Comte. Sosiologi berasal dari kata socius artinya kawan dan logos artinya ilmu. Comte berkeinginan membuat ilmu yang sejati dan berusaha untuk menemukan hukum serta bertumpu pada data yang valid yan dilandaskan pada perwujudan yang eksak. Apa yang dilakukan Comte menadi prinsip awal dari filsafat positif atau positivisme.

2.      Pengertian Sosiologi

a.       Pitirim A Sorokin:
1)      Hubungan dan pengaruh timbal balik antar aneka macam gejala sosial
2)      Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial
3)      Ciri – ciri umum dari semua jenis gejala sosial
b.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi:
Sosiologi ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan sosial.

3.      Hakekat Sosiologi
a.       Sosiologi sebagai ilmu sosial bukan ilmu alam
b.      Sosiologi ilmu kategoris bukan normatif
c.       Sosiologi pengetahuan yang empiris dan rasional
d.      Sosiologi ilmu pengetahuan yang abstrak bukan konkrit

4.      Obyek Sosiologi
Obyek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan antar manusia dalam masyarakat.
Unsur – unsur masyarakat :
a.       Manusia yang hidup bersama
b.      Berintaraksi ( bercampur ) dalam waktu yang lama
c.       Ada kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan
d.      Merupakan satu sistem hidup bersama

B Perkembangan Sosiologi

Para tokoh Sosiologi generasi pertama mengemukakan gagasanya tentang pokok perhatian sosiologi :

1)      Auguste Comte :
a)      Memfokuskan pada perkembangan konsepsi (the progress of human conceptions).
b)      Memfokuskan perhatian pada filiation of ideas.
c)      Menafsirkan the genesis of the phenomena of nature dan bersifat subyektif.

2)      Herbert Spencer :
a)      Memfokuskan pada perkembengan dunia luar.
b)      Memfokuskan perhatian pada filiation of things.
c)      Menafsirkan the genesis of phenomena wich constitute nature dan bersifat obyektif.

3)      Emile Durkheim :
a)      Gejala sosial bersifat riil, mempengaruhi kesadaran individu dan perilakunya yang berbeda dari karakteristik psikologis dan biologis.
b)      Fakta sosial bersifat :
1)      Eksternal terhadap individu atau merupakan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang memperlihatkan sesuatu yang berada diluar kesadaran individu.
2)      Memiliki kekuatan memaksa individu.
3)      Fakta bersifat umum, merata, milik kolektif dan bukan sekedar hasil penjumlahan beberapa fakta individu.
c)      Durkheim penganut paham realisme.
d)     Memusatkan perhatian pada tingkat struktur sosial.

4)      Max Weber :
a)      Menekankan pada verstehen (pemahaman subyektif) sebagai metode untuk mendapatkan pemahaman yang valid mengenai arti subyektif tindakan sosial.
b)      Memperhatikan elemen perilaku subyektif sangat penting untuk menghindari bias interpretasi kalau seseorang hanya memperhatikan penilaian sendiri pada perilaku orang lain.
c)      Gambaran mengenai kenyataan sosial lebih menekankan pada individu tetapi analisis substantifnya berhubungan dengan tingkat struktur sosial dan budaya.
d)     Weber berpaham nominalisme artinya hanya individu yang bersifat riil sedang masyarakat hanya suatu kumpulan individu dan tingkah lakunya.

5)      Karl Marx :
a)      Aspek ekonomi menjadi dasar gerak kehidupan sosial. Elemen masyarakat lainya hidup dan berkembang berdasarkan institusi ekonomi.
b)      Ekonomi adalah infrastruktur (kerangka dasar) dan suprastruktur yang dibangun diatasnya harus menyesuaikan diri.
c)      Menekankan saling ketergantungan antara struktur sosial dan lingkungan material (filsafat historis materialism).
d)     Masyarakat terdiri dari dua kelas utama yaitu klas bojuis dan proletar.
e)      Hidup pada hakekatnya di isi konflik antara borjuis dan proletar.
f)       Penindasan dan dominasi klas borjuis hanya dapat dirubah melalui jalan revolusi.
g)      Agama dianggap “the opium of the people” karena praktek agama hanya membenarkan penindasan oleh klas borjuis terhadap proletar.

6)      Georg Simmel :
a)      Menekankan pada kenyataan sosial yang bersifat antar pribadi (interpersonal).
b)      Masyarakat tidak independen atau terlepas dari individu-indivdu yang membentuknya.
c)      Eksistensi individu dalam masyarakat sangat penting dan masyarakat akan hilang apabila tanpa interaksi timbal balik yang berulang-ulang sifatnya.
d)     Simmel melihat interaksi sosial pada level analisis mikro tetapi memperhatikan hubungan individu dengan masyarakat secara keseluruhan.

B.                 Konseptualisasi Sosiologi.

Sosiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menganalisis secara sistematis tentang struktur perilaku sosial. Ada empat elemen penting yang membentuk definisi sosiologi:
1)      Perilaku yang dikaji adalah karakter sosial bukan personal.
2)      Perilaku sosial yang dipelajari sosiologi berstruktur artinya memiliki pola dan regulasi tertentu.
3)      Penjelasan sosiologis bersifat analisis artinya dalam menjelaskan perilaku sosial tersebut berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
4)      Penjelasan sosiologis bersifat sistematis artinya dalam memahami perilaku sosial berdasarkan aturan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam melihat fenomena sosial, sosiologi tidak sekedar memberitahu apa yang terjadi tetapi menerangkan, menafsirkan dan menyandra apa yang ada dibalik fenomena tersebut berdasarkan teori atau melalui penelitian.
Ssosiologi merupakan disiplin akademik yang memiliki dasar teori (the body of theory) yang kuat dan metodologi yang jelas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar