MODUL : 1
MENGENAL
MASALAH SOSIAL
Kegaiatan
Pembelajaran :1 Masalah Sosial dan
sifat-sifatnya
A.
Masalah dan kita
Masalah
sosial timbul karena kebutuhan hidup semakin meningkat sementara sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan terbatas. Untuk dapat memecahkan masalah diperlukan
dua hal :
1. Kemampuan
memenuhi kebutuhan pribadi (ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan)
2. Kemampuan
menjalankan peran sosial dalam masyarakat ( kemampuan menyesuaikan dengan norma
masyarakat).
B.
Masalah Personal ( Personal Problems )
Masalah
personal : suatu kondisi yang menghambat individu sehingga mengganggu bahkan
tidak dapat menjalankan pernanya dengan baik. Ketidak mampuan seseorang untuk
mengatasi suatu masalah akan menciptakan masalah lain.
C.
Keresaham Umum ( Public Issues )
Menurut
C Wright Mills public issues adalah masalah yang tidak hanya mengancam atau
meresahkan individu atau keluarga tetapi lebih luas lagi menyangkut sejumlah
keluarga dan kelompok yang lebih banyak dan menjadi perdebatan umum. Contoh
ketidak mampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan pokok akan mengakibatkan
munculnya perilaku yang dapat meresahkan masyarakat sekitarnya sehingga menjadi
keresahan umum.
D.
Masalah Sosial
Mills
perbedaan antara masalah personal dengan keresahan umum akan memperlihatkan
ciri khas masalah sosial :
1. Masalah
itu mencerminkan ( terkait) dengan kesadaran moral anggota masyarakat.
2. Keresahan umum menggambarkan telah
terbentuk persamaan persepsi terhadap ancaman yang ditimbulkan dari suatu
masalah.
3. Timbul
kesadaran bahwa masalah tidak dapat diatasi sendiri-sendiri tetapi harus
bekerja sama.
Masalah sosial memiliki
butir-butir yang penting :
1.
Suatu kondisi yang dinyatakan.
2.
Tidak sesuai dengan nilai
3.
Sebagian berarti (significant) warga
4.
Suatu kegiatan bersama dibutuhkan untuk
mengubah situasi
Kreteria masalah sosial
:
1.
Kreteria utama : menjadi perbincangan
umum (public issues )
2.
Sumber-sumber sosial : manusia dan alam
3.
Manifest social problems dan Latent
social problems
Manifest social
problems : kejadian yang dianggap salah oleh masyarakat.
Latent social problems
: kejadian yang berlawanan dengan norma tetapi tetap di terima ( tidak dianggap
masalah sosial )
Kegiatan
Belajar : 2 Sifat dan Kesalah pahaman
masalah sosial
A. Sifat masalah
sosial.
Ciri masalah sosial :
1.
Masalah sosial bersifat relatif :
·
Masalah sosial berkaitan erat dengan
nilai-nilai moral yang dianut masyarakat
·
Masalah sosial berkait erat denga
struktur sosial yang menetukan normal/ abnormal
·
Masalah sosial dilihat secara vertikal
dan horizontal berbeda
2.
Masalah sosialsaling berkaitan: saling
berkaitan bersifat implikatif tidak sendiri-sendiri. JG Manis :
·
Masalah primer : kondisi yg sangat
berpengaruh dpt menimbulkan kerusakan
ganda
·
Masalah sekunder : kondisi berbahaya sbg
dampak dari masalah primer
·
Masalah tersier : kondisi berbahaya sbg
akibat dari masalah dominan
3.
Masalah sosial bersifat kompleks
Masalah sosial tidak
muncul secara mendadak tetapi dilatarbelakangi oleh faktor penyebab yang rumit.
Penyebabnya dapat ditelusuri melalui proses ekonomi, sosial, politik maupun
kepribadian akibat yang ditimbulkan kadang diluar dugaan.
Masalah sosial tidak
mudah ditangani sebab penyebabnya rumit, akibat yang ditimbulkan sulit
diramalkan dan masalah sosial sering dilestarikan memlaui budaya.
4.
Masalah sosial berubah dari waktu ke
waktu.
RH Lauer : dilihat dari
perhatian masyarakat ada 3 jenis masalah :
1. Masalah
yang terus menerus mengancam: perang dan damai.
2. Masalah
yang muncul secara periodik: kemerosotan nilai moral
3. Masalah
yang secara teratur muncul dan menghilang : pengangguran
5. Masalah
sosial dapat dikelompokan:
DM Jensen :
a. masalah
sosial yang bersumber fisik
b. masalah
sosial bersumber mental
c. masalah
sosial bersumber ekonomi
d. masalah
sosial bersumber budaya
R Stark :
sifat masalah :
a. Perilaku
menyimpang
b. Konflik
dan kesenjangan
c. Masalah
perkembangan manusia
J Pohen :
a. Masalah
kondisi sosial dan kebijakan sosial
b. Lingkaran
kehidupan: perubahan dan masalahnya
c. Pelanggaran
atas norma sosial
JG
Manis :
a. Masalah
dunia
b. Masalah
kemasyarakatan
c. Masalah
personal
B.Kesalahan
pahaman mengenai masalah sosial :
1. Anggapan
bahwa masyarakat menyetujui masalah sebagaimana adanya
Masalah sosial relatif
karena tolok ukurnya berbeda
2.
Masalah sosial bersifat alamiah dan
dapat dihindarkan
Masalah sosial terkait
dengan nilai moral dan struktur sosial. Masalah sosial timbul dari hubungan
antar manusia bukan faktor alam.
3. Masalah
sosial abnormal
Masalah
sosial tidak hanya disebabkan oleh kegagalan (patologi) tetapi juga oleh
keberhasilan cont: ledakan penduduk karena keberhasilan pembangunan.
4. Masalah
sosial disebabkan orang jahat
Kejahatan timbul karena
ada kesempatan
5.
Masalah sosial berkembang sebagai akibat
pemberitaan
Teori konflik
berpandangan bahwa masalah sosial muncul melalui proses panjang yang disebut :
model perkembangan alamiah (natural history model) atau karier sosial
Mempunyai 4 tahap :
agitasi, legitimasi dan kooptasi, birokrasi dan reaksi, serta re emergensi.
6.
Semua orang menghendaki masalah sosial
ditanggulangi
Ada pihak yang
dirugikan jika masalah sosial di tuntaskan.
7.
Masalah sosial berhenti dengan
sendirinya
Masalah sosial tidak
dapat selesai dengan sendirinya bahkan akan menumpuk dan meledak menjadi
masalah besar.
8.
Masalah sosial dapat diselesaikan tanpa
perubahan kelembagaan
Penyelesaian masalah
sosial tetap akan melibatkan kelembagaan.
Menurut
Jalaludin Rahmat ada 7 kesalahpahaman pola pikir masyarakat :
1. Over
generalisasi.
Kejadian disuatu tempat
digeneralisasi pada tempat lainya padahal belum tentu terjadi. Contoh pedagang
kaki lima yang menimbulkan kemacetan disuatu lokasi kemudian digeneralisasi
semua pedagang kaki lima pasti bikin kemacetan.
2.
Selalu melihat kebelakang tanpa melihat
kedepan.
Selalu menyalahkan masa
lalu tanpa mencari solusi dimasa depan
3.
Mengaitkan hubungan kausalitas yang
semu.
Hubungan kausalitas
yang hanya dilihat permukaanya saja sehingga solusi yang ditawarkan tidak dapat
mengatasi masalah secara tuntas.
4.
Mencari penjelasan pada sesuatu yang
abstrak.
Menyerahkan pada takdir
Tuhan setiap ada masalah.
5.
Karena ikut-ikutan akhirnya terjadi
hukum ekonomi.
Hukum ekonomi tentang
kepuasan : pada suatu titik tertentu segala sesuatu yang mengalami peningkatan
akan mengalami titik jenuh sehingga mengalami titik jenuh.
6.
Mengandalkan pada otoritas (UU) yang
didasarkan pada penafsiran sendiri.
Masing-masing pihak
merasa benar berdasarkan apa yang ditafsirkan sendiri sehingga masalah sosial
tidak dapat diatasi dengan tuntas.
7.
Argumen yang hanya berputar-putar.
Saling menyalahkan
dengan mempertahankan argumennya masing-masing.
Modul : 2
Pendekatan Masalah Sosial
Kegiatan
Belajar : 1 Isu Pokok Masalah Sosial.
Merujuk
pada pendapat Etzioni (1976) yang disebut dengan pendekatan utama (the main
approach) adalah paradigma (teori) konsensus, struktural fungsional dan
konflik. Jika merujuk pada Ritzer yang disebut paradigma meliputu : fakta
sosial, definisi sosial dan perilaku sosial. Paradigma Fakta sosial memayungi :
teori struktural fungsional, Paradigma Definisi sosial memayungi : teori Interaksionisme
Simbolik dan teori Etnometodologi. Paradigma Perilaku Sosial : memayungi teori
Pertukan Sosial dan teori Behaviorisme.
Masalah
sosial hanya dapat dipahami dengan menggunakan konsep tertentu dan rumitnya
konsep yang digunakan sangat bervariasi dan sering kali bersifat kontroversial.
Coleman & Cressey dalam bukunya”Social Problem” (1987) membagi masalah
sosial menjadi empat
1. Berbagai
kesulitan yang dihadapi oleh berbagai lembega (troubled institution).
2. Masalah
ketidak setaraan ( problem of inequality ).
3. Masalah
konformitas : kepatuhan dan ketidak patuhan.
4. Maslah
akibat perubahan dunia (problem of changing world).
Coleman
& Cressey (1987) menyatakan bahwa masalah sosial ada jika ada perbedaan
yang dapat diukur antara sesuatu yang ideal dan realitas sesungguhnya.
Menurut
Etzioni (1976) teori masalah sosial dilatar belakangi oleh tiga isu pokok :
1. Realitas
sosial (kondisi masyarakat yang dapat emnimbulkan masalah dan pemecahanya).
2. Hakikat
manusia (pandangan tentang hakikat menusia / sifat dasar manusia)
3. Penggerak
( dynamic) yg merupakan pemicu (trigger) yang menggerakan masyarakat untuk melakukan
perbaikan.
Realitas
Sosial.
Tangdilintin
(2000) menyatakan bahwa realitas soail merupakan realitas / kenyataan yang
bersifat kemasyarakatan artinya suatu skenario sosial yang dikaitakan dengan
timbulnya masalah sosial.Ada pandangan teoritis yang menyatakan bahwa tradisi, nilai
dan sistem merupakan faktor yang membentuk manusia. Sistem sosial merupakan patron
(pola) dimana manusia dibentuk sehingga perubahan pada manusia hanya dapat terjadi
jika patron (pola) nya berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar